“Demikian pula Festival Golo Koe, Festival Golo Curu, Perayaan Pariwisata Internasional di Rekas bergaung megah dan mulia ke segenap antero, serta meninggalkan jejak-jejak narasi yang tak pernah berakhir.”
“Mari kita bergerak dengan inovatif,” pesan Uskup Siprianus. “Dengan intektual, kita menemukan inovasi dan kreativiras pastoral. Apa yang bisa kita buat sesuai dengan konteks kita, itu yang penting.
Mari kita pakai hal-hal yang ada pada diri kita untuk menyukseskan Tahun Pastoral Ekonomi Berkelanjutan. Saya berharap, kita jadikan Sidang Pastoral ini menjadi kesempatan atau momen untuk membedayakan teman atau peserta yang lain. Berpikir bersama, merencanakan bersama dan bergerak bersama.”
Mgr Siprianus juga mengatakan, dengan Kekuatan kebersamaan bisa terlaksana berbagai program yang ada, sehingga pastoral terus menggemakan berbagai aspek kehidupan masyarakat kita.
Ada yang berbeda pada Sidang Pastoral kali ini. Di dalam ruang sidang ada berbagai stan produk UMKM dari beberapa paroki seperti Colol, Poco, Narang dan Benteng Jawa yang memamerkan dan menjual sejumlah souvenir kerajinan rumah tangga umat. Saat penutupan Sidang Pastoral di hari terakhir, juga akan dilaunching Tahun Ekonomi Berkelanjutan.