Menyadari berbagai kecemasan tersebut, perguruan tinggi berbasis agama, termasuk para pegiat pastoral gereja dan guru agama, harus mampu membawa orang kepada penghayatan spiritualitas yang otentik dan bukan sekadar membuat umat taat beragama. Menurut Pater Hubert, orang beragama belum tentu ber-Tuhan, sedangkan orang yang berspritualitas akan senantiasa membawa Tuhan dalam seluruh dimensi hidupnya. Dengan menghidupi spiritualitas, orang beragama tidak sekadar menghayati agamanya secara formalistik, tetapi senantiasa membawa kegelisahan manusia kepada Tuhan, dan membawa Tuhan kepada kegelisahan dan kecemasan manusia zaman ini.
Dalam akhir perayaan ekaristi, Romo Edy Jelahu, menyampaikan sambutan mewakili Romo Rikardus Moses Jehaut, Ketua STIPAS STIPAS St. sirilus Ruteng ,yang sedang mengikuti konferensi internasional di Australia. Dalam sambutannya, Romo Edy meminta mahasiswa agar meneladani kiprah intelektual dari Pater Hubert Muda. Menurut Romo Edy, Pater Hubert adalah seorang intelektual besar dengan pengalaman yang panjang. Oleh karena itu semua anggota komunitas intelektual patut menjadikan Pater Hubert Muda sebagai teladan. Tak lupa Romo Edy menyampaikan terima kasih kepada Pater Hubert atas pengabdiannya selama 20 tahun di STIPAS St. Sirilus Ruteng. Menanggapi itu, Pater Hubert mengatakan bahwa dalam sejarah hidupnya, pengabdian di STIPAS St. Sirilus Ruteng, merupakan salah satu pengabdian yang membuat dia bahagia. Dia pun berjanji akan tetap membantu STIPAS St. Sirilus Ruteng dengan berbagai cara dan bentuk pengabdian yang dibutuhkan.