Surat Pengukuhan Tanah Adat dari Haji Ramang Diduga jadi Dasar Terbitnya 5 SHM Ahli Waris Niko Naput di Tanah Keranga

IMG 20240622 141653 jpg

Labuan Bajo, Sorotntt.com – Kontroversi terkait penerbitan 5 Sertifikat Hak Milik (SHM) oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Manggarai Barat atas lahan seluas 11 hektare di Keranga, Kelurahan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) semakin memanas. Proses ini melibatkan keluarga ahli waris Niko Naput yang diduga mendapatkan dasar penerbitan SHM dari surat pengukuhan yang dikeluarkan oleh Haji Ramang Ishaka, fungsionaris adat Nggorang.

BACA JUGA:  Kecelakaan Antara Motor dan Mobil Pengangkut Tiang Listrik Terjadi di Waenahi Labuan Bajo

Muhamad Rudini, keluarga ahli waris almarhum Ibrahim Hanta (pihak penggugat) menuntut transparansi dari BPN Mabar terkait proses penerbitan dokumen tersebut. Pihaknya menegaskan bahwa proses hukum yang sedang mereka tempuh bertujuan untuk mengembalikan hak kepemilikan yang seharusnya, serta mengungkap peran Haji Ramang Ishaka secara jelas dalam kasus ini.

Menurut keluarga ahli waris almarhum Ibrahim Hanta, penerbitan 5 SHM tersebut mencurigakan karena diduga melibatkan praktik ilegal. Mereka menduga bahwa Haji Ramang Ishaka, dengan surat pengukuhan yang dikeluarkannya  menjadi dasar untuk menerbitkan 5 SHM atas nama keluarga ahli waris Niko Naput, sementara sudah sangat jelas tahun 1998 adanya surat pembatalan.