Nagekeo, SorotNTT.com – Wacana pembangunan waduk Lambo menjadi tranding topic di Nagekeo pasalnya masih ada pro dan kontra dalam menjalankan tahapan kajian.
Masyarakat tiga desa (Labolewa, Rendubutowe dan Ulupulu) yang terkena dampak, disajikan dengan data kajian amdal tidak falid yang diduga dipalsukan oleh tim Balai wilayah sungai nusa tenggara II.
Dalam dokumen kerangka acuan hasil analisis dampak lingkungan hidup luas area dampak genangan 753,07 ha sedangkan yang disosialisasikan pada, Kamis (25/7/2019) di kantor desa labolewa seluas 592 ha.
Bernadinus Gaso ketua FPPWL yang ditemui media menceritaakan lokasi waduk Lambo saat ini adalah lokasi yang sama sudah ditolak forum terdahulu sejak tahun 2000/2002 yang saat itu diketuai oleh almarhum Stanis paso mantan ketua DPRD Nagekeo.
“Saat itu nama waduk mbay tapi sekarang digantikan lagi dengan nama waduk Lambo/Mbay namun tetap pada lokasi yang sama, jangan sampai tetap dipakai menggunakan redesign lama yang sudah di tolak warga? lokasi itu sangat jelas sudah dibatalkan oleh pemerintah pusat dengan alasan dampak negatifnya sangat besar.”