Warga Pasar Borong Mendatangi Gedung DPRD Manggarai Timur

warga-pasar-borong-mendatangi-dprd-matim

Kedua, kami merasa resah dan tidak nyaman dalam aktivitas mencari nafkah, karena kami terus mendapat ancaman, intimidasi secara verbal, bahkan lebih dari itu kami dipaksa untuk membongkar stand/rumah yang kami gunakan untuk jualan.

Ketiga, apapun pembangunan di Matim khususnya di wilayah kami Waereca/Nggeok, kami sangat mendukung sepanjang itu tidak merampas hak kami.

BACA JUGA:  Bernadus Nuel : Saya Tidak Pernah Chat Seperti Itu Dengan Orang Yang Saya Tidak Kenal

Keempat, lurah tidak pernah ada untuk melindungi kami sebagai warganya, dan kami mencurigai ada persekongkolan. Lurah yang menandatangani serfikat tanah yang kami miliki, harusnya lurah tahu bahwa tanah tersebut bukan tanah Pemda, tetapi tanah warga yang ada di sekitar pasar Borong. Aparat TNI maupun POLRI sebagai alat Negara harusnya melindungi masyarakat bukan sebaliknya.

BACA JUGA:  Partai Parsindo Komitmen Wadahi Aspirasi Politik Pekerja dan Buruh Pada Pemilu 2024

Kelima, Kami berharap Bapak/Ibu anggota Dewan mau turun ke lapangan untuk melihat dan berkomunikasi langsung dengan warga. 

Usai pembacaan tuntutan dihadapan anggota Dewan Komisi B, serta Kadis Koperindag, kemudian dilanjutkan dengan dialog. Dalam dialog yang berlangsung kurang lebih 2 jam itu, membahas terkait beberapa tuntutan dari warga Pasar Borong, sekaligus sama-sama mencari mencari jalan keluar dari persoalan yang tengah dihadapi oleh warga Pasar Borong.