“Ini semua kita lakukan juga untuk bersama kita sejalan dengan Presiden Jokowi dalam menghadapi krisis pangan dunia. Terima kasih juga kepada beliau yang sudah mengingatkan kita terhadap hal itu karena dengan adanya krisis pangan maka sudah pasti harga pangan juga akan melonjak,” tambah Gubernur.
Gubernur juga meminta para Kepala Desa agar alokasi anggaran untuk desa itu dipakai untuk pemberdayaan masyarakat sehingga bisa tekan angka kemiskinan. “Angka kemiskinan Flotim sejauh ini berada pada angka 11 %. Kalau kerja dengan baik maka bisa turun lagi di angka 5%. Maka dana desa harus dipakai untuk program pemberdaaan masyarakat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Menindaklanjuti hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Lecky Koli menginginkan agar dibentuknya Tim Pangan Daerah yang terus memantau pengembangan tiga komoditi tersebut. Ia menjelaskan, untuk tiga komoditi tersebut dapat didesain dengan efektif dimana dengan penanaman jagung kemudian dilanjutkan dengan sorgum dan beberapa titik lahan pada jagung dan sorgum pun bisa ditanami kelor. Hal ini untuk lebih efisien dan sangat efektif.