Hams Hama
Mahasiswa STFK Ledalero, Tinggal di Ritapiret

Mempertipis bibir “cokumu” agar tampak seksi meluncurkan putih madu khasmu.

Sungguh
Hujan kemarin memang bukan saja petaka yang menghantar maksiat

Tapi laknat pada orang-orang yang doanya meminta hujan tapi malas-malasan

Ritapiret, 7 Mei 2020

Ata Loga Tuak

“Ini ladang kerja nak. Jadi ada upacaranya juga. Sebab tuak itu adalah ibu yang menyusui para peminum. Maka berilah penghormatan”

BACA JUGA:  Curah Hujan Yang Tinggi di Lamba Leda Utara,  Rumah dan Sawah Warga Terendam Banjir

Setelah ayah sematkan filosofi dibuatnya syahdat sebelum satu per satu anak tangga melepaskan pelukan ibu jari kaki kasarnya

Saya jadi teringat mitos tentang asal usul tuak yang selalu diceritakan sebelum tidur oleh almaehum kakeku Petrus Narut

Bahwa tuak itu adalah air susu dari seorang gadis yang nyasar di hutan

Mori Jari Dedeklah yang menakdirkan itu

BACA JUGA:  Sertijab Kepala Desa Watu Baur, Penjabat Sentil Dana Silpa 2021

Tak seperti biasanya pagi ini
Ada segumpal gelisah dan bayang-bayang resah memeluk rupa ayahku

Ada yang tidak beres
Setelah berhasil kubujuk, ia akhirnya menumpahkan semuanya

Tuaknya dirampas orang
Doanya gagal total

“Betapa tamak dan rakusnya para peminum itu anak”

“Kusarankan jika kelak kau jadi suami orang, janganlah merampas istri orang. Apalagi untuk memerasnya”