Selanjutnya, Doktor Ilmu Hukum Universitas Padjadajaran Bandung ini mengatakan bahwa kata-kata akan hilang lenyap, tetapi tulisan akan tetap abadi (Verba Valent Scripta Manent). Itu berarti bahwa saat membaca tulisan dalam bentuk narasi literatur yang tertuang dalam sebuah buku, maka pasti kita akan menjadi tahu. Oleh sebab itu, Pemerintah NTT sangat menghargai setiap ide, pendapat, dan gagasan yang luar biasa dari siapa saja termasuk dari seorang Viktor Bungtilu Laiskodat dengan falsafah hidupnya yang luar biasa yang bisa mengantarkan ia dapat menjadi Gubernur NTT, dalam karya literasi luar biasa dari seorang penulis kawakan Pius Rengka.
“Kita tentu sudah banyak mengetahui kisah dan perjalanan hidup dari seorang Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), terutama tekad, komitmen, dan kerja kerasnnya untuk mengubah kehidupannya dan kehidupan setiap orang yang dikasihinya. Ini merupakan sebuah contoh yang patut kita teladani. Seorang Viktor Bungtilu Laiskodat, adalah pribadi yang pantang menyerah, karena baginya hidup adalah perjuangan. Hari ini kita melaunching buku sosok VBL, dimana hal ini membuat kita lebih mengenal lebih dekat lagi dengan sosok beliau. Dengan membaca buku Falsafah Hidup Viktor Bungtilu Laiskodat, kita akan tahu begitu banyak gagasan dan ide cerdasnya. Dibalik sosok VBL yang luar biasa, bagaimana ide dan gagasan itu dapat diterjemahkan dalam aksi konkrit untuk dimanivestasikan untuk kesejahteraan banyak orang”, ungkap Politisi Senor Partai Golkar ini.