JAKARTA, SorotNTT.com – Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando mengatakan, literasi bukan hanya sekedar membaca, tetapi juga aplikasi dari nilai-nilai positif dari apa yang dibaca. Hal ini dikatakannya saat menjadi narasumber dalam Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2019 di Birawa Hall Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (14/03/2019).
“Literasi bukan sekedar membaca, tapi bagaimana seseorang bisa menyerap nilai-nilai positif dari apa yang dibaca. Kalau yang sekedar bisa baca banyak, tapi belum tentu terliterasi dengan baik,” ujar Syarif Bando.
Tak hanya itu, Syarif juga menilai perpustakaan layak disebut sebagai mercusuar yang bisa memandu dan mengarahkan masyarakat menuju kesejahteraan masyarakat melalui perpustakaan berbasis inklusi sosial.
“Perpustakaan itu bagaikan mercusuar, bukan sebagai menara gading. Apa bedanya? Kalau mercusuar itu dia akan menjadi pemandu, mengarahkan kita pada jalan yang sebenarnya. Itulah perpustakaan,” kata Syarif.
Namun yang menjadi persoalan adalah sejauh mana perpustakaan dapat menjangkau masyarakat. Permasalahan inilah yang dipaparkan Syarif dalam kesempatan yang sama. Menurutnya, perpustakaan sebagai pusat literasi di tengah masyarakat tidak akan terwujud jika daerah masih abai dalam pemeliharaan dan pemanfaatan perpustakaan, terutama di desa dan daerah perbatasan.