Natal Bagi Orang Lewoleba Yang Mengungsi Akibat Letusan Gunung

Itu berarti masa depan anak cucu dipertaruhkan. Pertimbangan keuntungan sesaat karena adanya proyek-proyek yang menaikkan pendapatan asli daerah perlu dikaji ulang.

Tetapi, siapa berani menentang kebijakan pemerintah? Karena itu, ada yang berpendapat, tanaman kemiri ditinjau dari segi keuntungan jangka panjang bisa lebih prospektif.

Seandainya Yesus lahir di kebun kopi atau di kebun kemiri ( di Nusa Tenggara Timur misalnya ), apa kira-kira warta natal yang akan mereka terima? Barangkali itu pertanyaan spekulatif saja.

BACA JUGA:  Penganiayaan Wartawan Fabianus P. Latuan, Upaya Saling Melindungi Para Koruptor Pada Lingkar Dalam Kekuasaan

Kisah natal merupakan kisah yang amat menyentuh rakyat kecil, orang yang tak berdaya.

Kelahiran Yesus yang diwartakan kepada gembala oleh malaikat utusan bukan sekadar kisah romantic-spiritualis tetapi benar-benar warta kegembiraan, pembebasan, dari rasa takut rakyat sederhana, orang yang tak berdaya pada zamannya.

“jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberikan kesukaan besar untuk seluruh bangsa: hari ini lahir bagimu juruselamat, yaitu Kristus Tuhan…” (Luk 2:1-11).

BACA JUGA:  Dokumen Akhir Sinode untuk Amazon: Dari Pertobatan Pastoral hingga Diakon Permanen untuk Perempuan

Perjuangan hidup Yesus bagi orang kecil dan tak berdaya bisa menimbulkan inspirasi: apa yang harus diperjuangkan bagi mereka yang masih hidup dibawah garis kemiskinan di pedalaman: peladang berpindah,pekerja kebun kopi, petani kemiri dan lainnya.