Saling Berbenih

20230306 064547 1 jpg

Oleh: Gerard N. Bibang

Sukma kita saling berbenih ketika pertama kali berjumpa
Akhirnya kini lahir menjadi bidadari bersayap
Yang beterbangan di langit bumi kita

Berkibar-kibar sayapnya, berpendar-pendar matanya
Memberi irama pada langkah waktu kita
Menyiram pohon tumbuhan kerinduan berpadu
Pada jiwamu dan jiwaku

Engkau adalah sungai yang mengalir
Dalam ruang perasaan dan pikiranku
Engkau adalah matahari yang menyinari tanpa henti
Menghangatkan tapak demi tapak di atas waktu
Terimalah seluruh gelap terangku, kekasihku
Sebab dari dalam cahaya matamu
Tuhan dengan tajam menatapku

BACA JUGA:  Yang Tergelincir di Hari-Hari Ini

DI TENGAH PERJALANAN

Di tengah perjalananku yang kulihat belum sayu-sayup penghujung
Rindu ketemu engkau saja sudah membuatku gemetar
Aku berhenti, termenung
Aku diam lama sekali, senyap
Sambil senandung lagu bisu
Sendiri, dalam kalbu

Selalu saja diriku terhubung denganmu
Barangkali karena rindu
Yang tak tertahankan kepadamu

Terengah

Apakah sebenarnya yang engkau kehendaki
Yang membuatku selalu merasa iri
Bukankah engkau telah menjawab dalam kata cinta
Yang sekali terucap, kekal adanya?