Oleh: Irfan Limbong
Di atas meja duka secangkir kopi berkisah
Seperti sinar fajar yang memeluk pagi
Rasa yang saling teranyam dalam sruputan
Duhai eliksir hitam penenang jiwa
Engkau hadir dengan aroma yang tajam
Kata-kata yang menjuntai, melintasi waktu
Di dalam cangkirmu, ada misteri jaman Kolonial
Teka-teki yang masih dalam misteri
Setiap tetes membuka luka ingatan
Ruteng 28-5-23
Gadis Pantai
Di keheningan malam gelap
Aku merenungkan hidupku yang sepi
Penuh kekosongan dan kesendirian
Seperti kekosongan di dasar lautan
Menatap biru langit
Bertanya-tanya hakekat hidup
Apakah semua ini hanyalah mimpi
Atau pil pahit yang pecah di bibir
Terkadang merasa lelah
Dengan rutinitas tak berujung
Dalam keheningan, aku berlari
Dalam suram kegelapan
Ku temukan seberkas harapan
Keheningan malam memberiku waktu
Menemukan arti yang dalam
Dalam setiap napas yang kuambil
Manggarai 28-5-23
Barisan Nira
Kau terlihat terbalik dan rewel
Aku merasakan kegelapan berkelok
Menjulang
ke dalam tanah
ke arus dalam wacana
Ke dasar nadi mu
Menyediakan tempat bersembunyi