Puisi

Inerie

Img 20230615 wa0087 1

Oleh: Irfan Limbong

Malam ini aku bisa menulis puisi yang paling sedih.
Mengungkap misteri dalam senyap malam
Menjelma kata yang tak terucapkan
Menari dalam nyanyian tak pernah mati

Aku dapat menulis puisi cinta lebih besar darimu
Mencengkeram jiwa dengan keluasanmu
Makna tak terbatas mengalir disetiap sudutmu
Kata terperangkap dalam kalimat hening

Dapat ku tulis puisi paling besar malam ini,
Mencercap kebesaranmu
Melingkupi keheningan sekitar hangat mu
Menantang ku mencapai batas imajinasi

Bagaimana jika aku berpikir tentangmu?
Bagaimana jika aku hanya ingin berbaring di sampingmu?
Dalam nada-nada yang tak sempat disuapkan ibu
30-5-23

Bena

Melodi hujan mengalun di kawah mu
Seperti nyanyian kuno dari masa lalu
Menyapa dengan lirik yang pilu
Bergetarlah hati di setiap serpihan melodi

BACA JUGA:  Yang Tergelincir di Hari-Hari Ini

Pusaka zaman berabad
Saksi bisu perjalanan masa lalu terabad
Menyusup dalam nyanyian hujan yang bergemuruh

Terserak kisah hingga waktu terlalui
Melodi hujan berbisik perlahan
Menjelma jadi narasi lugu

Seperti masa lalu yang berganti
Wajahnya berubah, namun sejatinya tetap sama
Menyimpan tragedi berkalung intrik

Mengalunlah, melodi hujan yang mendalam,
Menyampaikan tajam dalam bait-baitnya,
Mengingatkan manusia akan kesalahan

Tempat berkumpulnya cerita bersejarah
Merenungkan pesan yang tersembunyi
Menjadi guru, mengajarkan tentang kehidupan.
Mengungkapkan narasi pahit dalam gaya puitis.

Bertemunya masa dan ruang,
Mengguratkan cerita kejayaan dan kekalahan
Seperti lembaran kisah terkulai
Kau adalah kata-kata yang tak sempat terucap
29-5-23

Abulobo

Langkahku berjejak menyusuri alam Biru melangit berputar di atas kepala Angin berbisik dengan lembut di telinga Di sela-sela rerumputan menghijau

BACA JUGA:  Siapa?

Bukit ini saksi bisu sejuta kisah
Tentang perjalanan manusia di bumi
Mereka yang datang dengan hati berani
Menapaki jalan yang belum pernah dijejak

Di setiap jejak yang terbentang di hadapanku
Kulihat sejarah dan perjalanan
Kesedihan dan kegembiraan terlukis di sana
Bukit ini mengisahkan jejak-jejak hidup

Jejak langkah yang ditinggalkan oleh para pendahulu
Menjadi penuntun bagi yang berjalan di masa depan
Guru bagi hati yang lapar petunjuk
Heningnya menyimpan rahasia dunia

Kini smbutlah jejakku dengan erat
Menyusuri lorong misteri
Mencari makna di setiap jejak
Kutinggalkan cerita dan kenangan

Kopi Bajawa, Rasa Alam yang Memikat:

Sebiji biji gerakan ceritanya tersemat
Cawan hitam bergeming
Sepiring aroma cita samar berpadu
Menyulap lidah jadi penari

BACA JUGA:  Salib Itu

Kala pagi mengintip di jendela, tertiup suara sayap ranting
Wangi mu mengulurkan tangan mencumbu tubir dunia
Seperti sutradara mengubah jeda
Dalam seribu cerita mengawang

Lidah yang terbiasa dengan ranjau rasa
Menanti mu bertemu sahabat malam
Di keheningan, gelap memikat, ada tawa dan bisikan
Seteguk doa yang terlupakan, dihidangkan dalam secangkir kopi

Nyanyian alam melintasi batas manusia
Di setiap tegukan, kehidupan tersembunyi terhela
Seperti langit yang menari dengan angan asing

Di cawan hitam itu, terkunci kejutan
Sebutir biji dijemput dari perut bumi
Tentu saja, ada yang tak mampu melihat
Pesona yang melingkari rasa

Seperti mimpi dalam mimpi bermain dalam gelap
Terkunci dinding kenyataan
Di samudra kata-kata yang bergolak

30-5-23