Begitu banyak kerikil-kerikil tajam yang harus kau hadapi. Begitu besar terpaan ombak yang menghempas tekadmu. Namun tak selangkah pun kau mundur. Jerih payah, cucuran keringat dan butir-butir Doamu tak jarang kami bayar dengan cara yang keji. Karena kami tak sadar, kami tak tau akan apa yang tengah engkau perjuangkan.
Dengan tulus kau bawakan bagi kami suluh penerang jalan. Dengan ikhlas kau menjamah guratan wajah pembangunan di wilayah kami.
Bibirku tak mampu mengingkari kemurnian hatimu gembalaku Ernest Waser
Walau tak seorang pun yang mengingat kebaikanmu. Walau tak seorang pun lagi yang mengenang riwayat perjuanganmu.
Walau tak seorang pun yang mau mengakui kemuliaan hatimu.
Kuberjanji, aku akan mengabadikan namamu, kepada keturunanku. Agar mereka tau siapa yang berada dibalik cerianya aura pembangunan Manggarai ku..
Tak perlu berkampanye engkau memperjuangkannya. Tak perlu kursi jabatan agar engkau dapat melakukannya. Bahkan saat kami berangsur-angsur melupakan namamu.