Jika malam ini saya berdiri disini, itu karena saya percaya bahwa kita sedang ada di gerbong yang sama. Kita sedang menuju titik yang sama. Tugas kami sebagai orang tua, sebagai Pemerintah adalah menunjukkan arah mana yang akan kita tuju dengan cara yang benar. Menyiapkan anak-anak dan remaja ini agar tidak mabuk dalam perjalanan bersama ini. Jangan sampai ada yang turun dijalan, Pintanya.
Agar tidak ada yang tertinggal.
No one left behind.
Tak boleh satupun yang tertingal.
Anak-anakku generasi berencana, apa yang kamu lewati dalam kesempatan ini bukan soal menang kalah. Ini adalah soal kesempatan.Tidak semua orang bisa mendapatkan pengalaman sehebat ini, maka lihatlah pesan dibalik prosesnya. Hari ini kamu mencoba, besok gagal. Kembali mencoba, terus sampai gagal bosan mendatangimu. Kamu tidak akan menemukan hasil apapun jika hanya berdiam.
Tidak ada satu orangpun yang dilahirkan menjadi pecundang. Kita semua dilahirkan sebagai pemenang.
Menjadi hebat itu hak setiap orang, karena itulah ujud doa setiap orang tua ketika mendoakan anaknya, yaitu agar anaknya menjadi hebat melebihi orang tuanya. Jika itu doa mereka, maka pakailah hak menjadi hebat itu dengan tidak merusak masa remajamu dengan pernikahan dini, seks pra nikah, dan narkoba. Apalagi sengaja mengakhiri hidup.