Terlepas dari soal itu, poin politisnya adalah ada keinginan Hillary untuk bekerja sama meskipun ia kalah dalam pemilu. Tafsirnya, ia sesungguhnya sang pemenang. Memang Hillary kalah dalam “pertempuran” Pemilu, tetapi menang dalam “perang” politik. Tentu, karena ia bebas dari beban dan ego politik.
Tentang itu, Doug Wead mengutip quote terbaik dari Sun Tzu. “Victorious warriors win first and then go to war, while defeated warriors go to war first and then seek to win”. Hillary adalah “victorious warrior” itu. Dalam dirinya, ia menang karena mampu berdamai dengan apa pun risiko politik yang dia terima.
Berbeda dengan realitas politik di Amerika, publik Indonesia mendapati realitas yang jorok atas politik Pemilu. Hasil Pemilu 2019, bayangan kasar siapa yang akan menjadi pemenangnya sudah ada. Beberapa pemimpin dunia sudah memberikan profisiat kepada presiden dan wakil presiden terpilih.
Masyarakat Indonesia pun sudah hakul yakin bahwa Jokowi dan KH. Ma’ruf Amin. Itu diketahui sejak hari setelah pemilihan hingga hitung cepat KPU. Nyaris dua digit prosentasinya antara yang menang dan kalah. Puluhan juta suara bedanya.