Karena Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu penyumbang terbesar kemiskinan di Indonesia. Demikian yang disampaikan Gubernur NTT, (VBL) dalam pertemuan bersama para Bupati se daratan Timor itu.
Menurut Gub NTT (VBL), selama ini banyak digelar rapat, tetapi minim action. Untuk itu, Gub VBL menginginkan agar para Bupati sedaratan Timor bekerja sama secara kolaboratif dan fokus pada pangan hingga sampai ke desa- desa serta memanfaatkan Dana Desa nya.
Dari alokasi anggaran Dana Desa sebesar 20 persen untuk penurunan stunting difokuskan pada penanaman jagung, sorgum, kelor dan pengembangbiakan ayam KUB.
“Saya mengharapkan agar kita fokus pada hal-hal ini di tahun 2023 karena itu mulai dari sekarang kita fokus dengan mendata luas lahan, dan kepala keluarga miskin sampai dengan namanya siapa,” ujarnya.
Kalau ini dikerjakan secara baik, tahun 2023 bisa diselesaikan kemiskinan. Paling tidak turun signifikan.
Untuk itu, sejak pertemuan itu, Gubernur NTT memberikan deadline kepada para bupati se-daratan Timor supaya segera mendapatkan data orang miskin detail terkait nama dan luas lahan.