HUJAN dan RINDU

IMG 20191128 WA0007 jpg webp

Perihal hujan dan rindu di bulan November. Jujur, sebenarnya aku enggan untuk berkomentar. Entah mengapa rindu selalu hadir saat hujan datang, aku sendiri tak tau dan sungguh tidak mau tau. Titik.

Sudah, jangan memaksaku untuk bicara lagi apalagi menuntutku untuk menjelaskan bagaimana rintikan hujan menciptakan rindu dan membangkitkan kembali kenangan yang telah sekian lama terkubur. Aku tidak tahu, kau tanyakan saja pada hujan! Itu sama sekali bukan urusanku.

BACA JUGA:  LONIA

Lagipula, kenapa selalu aku yang kau tanyakan saat rindumu berkibar saat hujan? Kenapa tidak kau tanya saja pada hujan atau pada dia yag sedang kau rindukan? Kenapa harus aku yang bertanggung jawab atas rindumu yang konyol itu? Hujan bulan lalu juga begitu, kau tanyakan hal yang sama, hujan tahun lalu juga demikian.

BACA JUGA:  Kopi Kebohongan

Rindu, rindu dan rindu yang selalu kau tanyakan. Aku bosan. Kau terlalu sibuk membahas hujan dan rindu di bulan November sampai kau lupa bagaimana situasi hatiku saat ini.

Sekali-sekali, kau perlu tahu bagaimana rasanya jadi aku, mengeram diri dalam gelap, mengeram rasa dalam diam, rindu tanpa kenal waktu, mau hujan, mau tidak aku tetap rindu. Rindumu tak seberapa dibandingkan dengan rinduku.