Nara dan Wela

Cerpen - Nara dan Wela

Nara dilahirkan dan di besarkan di sana. Tumbuh dan berkembang di pesisir pantai. Kenangan tentang masa kecilnya bersama seorang bocah perempuan bernama Wela tersimpan rapi di sana. Di sebuah rumah papan loteng yang sedikit tua, dengan warna cat yang tampak usang dan kusam. Wela adalah saudari kandungnya sendiri. Bocah perempuan yang riang. Hubungan Nara dan Wela memiliki ikatan yang sangat kuat. Melebihi hubungan persaudaraan yang lainnya.

BACA JUGA:  Forum Pemuda NTT Jakarta Buka Bersama Ratusan Brimob

Ibunda Nara adalah kakak nomor empat dari ibuku. Semenjak menikah beliau diboyong suaminya ke kampung dan menetap di sana. Nara kehilangan ibunya saat SMP; sedangkan Wela masih seorang bocah ingusan saat itu. Ditinggalkan seorang ibu menjadi pukulan terhebat apalagi di usia mereka yang masih sangat dini.

Beberapa tahun setelahnya, bapak Nara menikah lagi. Kembali memiliki seorang ibu merupakan hal terindah buat mereka.

BACA JUGA:  Bupati Manggarai Mengikuti Rakor Lintas Sektor Pembahasan RDTR di Jakarta

Namun realitas tak pernah semanis ekspektasi.

Bertemu dan memiliki hubungan yang baru sangatlah sulit. Membutuhkan waktu yang cukup lama bagi Nara dan Wela untuk bisa beradaptasi dengan ibu baru mereka.