Natal Bagi Orang Lewoleba Yang Mengungsi Akibat Letusan Gunung

Peristiwa sehari-hari yang dialami pelbagai kelompok orang di pedalaman merupakan contoh penderitaan yang perlu direnungkan sehubungan dengan peristiwa natal.

Daerah pedalaman identik dengan situasi keterbelakangan, belum tersentuh kemudahan modern daerah perkotaan.

Jaringan komunikasi, transportasi dan listrik masih jauh dari pedalaman. Hidup di pedalaman dengan berladang berpindah adalah keseharian yang menandai keterbelangan itu.

BACA JUGA:  Implementasi Peraturan Hukum dari Kepemilikan Hak Guna Bangunan di Atas Tanah Negara

Mereka bergantung pada air hujan atau air sungai. Musim kering menjadi rawan air, bahkan dibeberapa daerah rawan pangan, karena transportasi air lumpuh.

Sungai tercemar oleh penambang rakyat yang menggunakan merkuri. Itu semua harus menjadi konteks hidup mereka karena tidak mudah mencari alternatifnya.

Ada yang mengatakan masih sedikit lebih untung mereka yang hidup dari kebun kopi atau kebun kemiri. Mereka berpenghasilan tetap. Artinya, tetap kurang, tidak mencukupi untuk hidup yang pas-pasan.

BACA JUGA:  Seruan Moral KWI: Mencegah Orang Jahat Masuk Parlemen

“keuntungan itu sangat relative dan sementara. Tanaman monokultur menurut sementara ahli, ternyata bisa merusak masa depan tanah secara fatal.