Di dalam diamku, aku terengah-engah
Mataku kabur dan jiwaku tercengang
Dipenuhi oleh gelombang-gelombang
Aku melihatmu seperti antara ada dan tiada
Seperti burung yang amat jauh, hilang dan tampak bergantian
Suaramu seperti memanggil-manggilku
Tetapi aku selalu ragu
Kerinduan Tak Kira-Kira
Besarnya kerinduanku tak kira-kira
Untuk rebah di pangkuanmu
Sambil menumpahkan tangis dan derita
Dan engkau menjawab dalam bisu
Seringkali kata-kata tak bisa kurangkai lagi
Kalimat demi kalimat makin tak berarti
Sedang mulutku seperti dikunci
Oleh pikiran-pikiran yang buntu dan perasaan yang mati suri
Doaku terlantun agar ditunjukkan cahaya untuk membedakan seribu warna kehidupan
Untuk tumbuhkan mata yang bening dalam pikiran, perasaan dan seluruh jiwa
Sebab tidak tahu lagi apa yang terjadi
Apa yang baik bagi hari-hari tersisa selalu menjadi misteri
Sehabis-habis bumi ini porak-poranda oleh berbagai ikhtiar
Sampai terabaikan cintamu, aku tak sudi
Janji kita abadi
***(gnb:tmn aries:jkt:jumat:3.3.23)