Saya Tidak Pernah Melakukan Pelecehan Seksual Selama Mengajar di SMKN 1 Wae Rii

Ketiga, psikologis pemimpin sekolah yang sangat rendah dengan mengacu pada kesimpulan-kesimpulan level rendah dari ke-17 siswi tersebut tanpa adanya klarifikasi antara saya dengan 17 siswi tersebut. 

Keempat, sampai saat ini saya tidak kenal secara lengkap soal identitas dari 5 siswi yang sudah dipercayakan oleh pimpinan sekolah untuk melaporkan saya kepada pihak berwajib. 

BACA JUGA:  Theresia Wisang, Dikukuhkan Jadi Bunda DASHAT Manggarai Timur

Kelima, atas dasar tuduhan ini. Saya meminta ke-17 siswi atau 5 orang yang disebutkan inisial tersebut untuk klarifikasi secara langsung dan penuh tanggung jawab demi pemulihan nama baik saya dan siswi-siswi tersebut (sisi sosial & psikologis) 

Kronologi Pemecatan sampai pada laporan tuduhan pelecehan seksual

Pada hari Selasa 25 Oktober 2022, saya dipanggil untuk bertemu kepala sekolah untuk mendengar peneguhan sekaligus ada komentar anak-anak (17 siswi) yang melapor saya tentang proses belajar mengajar di kelas. 

BACA JUGA:  Presiden Joko Widodo Bertolak ke Jawa Barat untuk Kunjungan Kerja

Kepala sekolah waktu itu mengatakan bahwa saya mengajar dan sentuh siswi di kelas. Lalu, ia katakan bahwa itu adalah pelecehan seksual.