Seniman Sabda

20230614 184525 1 jpg

Kemudian dengan teks yang sama dia membaca dengan cara sedemikian rupa sehingga dia seperti berbicara kepada kami. Kalimat-kalimatnya singkat. Tanpa banyak anak kalimat. Kontak mata terus terjalin sehingga kami merasa dia sebetulnya tidak sedang membaca tetapi sedang berbicara kepada kami.

Lalu dia berkata: membaca yang pertama tadi ialah membaca sebagai membaca. Tidak komunikatif. Artinya tidak tersangkut paut dengan kamu yang mendengar. Sedangkan membaca yang kedua ialah membaca sebagai berbicara. Saya membaca tetapi yang sampai ke kamu ialah saya berbicara.

BACA JUGA:  Saling Berbenih

Wah, benar-benar mewah! Begitu saya membathin. Sesudahnya, kami langsung praksis. Setiap peserta diberikan kertas bacaan, diminta unuk mengolah dan menulis kembali bahan bacaan itu menjadi bahan bacaan yang layak untuk bahan bicara.

Lalu kami satu per satu membaca tulisan kami masing-masing. Ya, praksis membaca sebagai berbicara. Dia menyimak, mengangguk. Menariknya bahwa tiada pernah sedikitpun dia mencela atau menghentikan seketika jika kami salah. Hanya diberikan catatan umum melalui peragaan yang dia sendiri tunjukkan. Dia mengajar dengan perbuatannya!