Setelah itu, saya beranjak pulang ke kos sembari terbayang wajahnya yang cantik. Sesampainya di kos, badan saya terasa gerah dan bersiap untuk mandi. Tapi entah kenapa, bayangannya tetap hadir di benak saya. Entah bibit apa yang telah dia tabur di hati ini.
“Saya sungguh konyol!! Oh God… jika Engkau berkenan, pertemukan saya kembali dengannya. Saya ingin melihatnya walau hanya sebentar saja…”, doaku sebelum tidur.
Setelah mandi saya langsung tidur dan berharap memimpikan dirinya.
Sehari kemudian, seorang teman datang mengajak saya ngopi di kafe yang letaknya dekat dengan tempat pertama kali saya bertemu gadis itu.
“Ayo! Kita ngopi di kafe”, ajak teman saya.
“Oke sudah, saya siap-siap dulu”, jawab saya.
Saat kami akan ke kafe itu, tiba-tiba saya melihat DIA! Iya, DIA! Tanpa sadar saya pun berjalan ke arahnya dan tanpa sadar saya berjalan ke tengah jalan raya dan saya merasa ada yang menarik tangan saya. Saat saya menoleh, ternyata gadis itu sedang menolong saya. Saya hampir saja keserempet sepeda motor yang sedang melaju dengan cepat. Untung, saya selamat. Saat itu pandangan kami bertemu. Kami saling menatap. Menatap dia, jantung saya berdegup kencang dan… semakin kencang.