Tetesan air hujan memenuhi genteng bangunan kafe dan disusul oleh rintik-rintik air hujan yang mulai membasahi jalanan. Dan kaki saya seperti enggan untuk melangkah pergi, karena tempat itu terasa nyaman bagi saya di saat lagi jenuh.
Sudah lama saya duduk sendirian di kafe, tanpa ada kabar dari teman yang sedang saya tunggu. Di saat itu, saya berharap untuk melihat Fitri lewat di sekitar kafe tersebut. Tapi hari itu saya tidak melihatnya. Mungkinkah dia telah pergi? Sungguh saya tidak tahu. Tapi satu hal yang paling penting, saya ingin bertemu dengannya untuk beberapa waktu yang sangat lama. Bahkan sangaaaat….. lama.
Bersambung…
Penulis : Rifand Apur asal Paleng-Desa Mokel, Kecamatan Kota Komba.
Pencinta kopi pa’it Manggarai Timur