Belum Ada Judul

Siprianus Mbete
Tinggal dan Sedang Praktik Diakonat di Biara Scalabrian-Maumere

Serpihan kata menggores ruang bersama rembulan di malam yang sepi. Suara asing menyapa dari balik jendela, menggerogoti pori-pori sunyi dan membangunkan penghuni pondok lembah itu. Dalam sekejap, ia pun berpamitan dengan penghuni pondok dan berjanji untuk tidak kembali lagi.

Sebenarnya, dia hanya datang dan ingin menghangatkan raganya di perapian kisah bersama baris-baris sunyi, memecahkan keheningan di pangkuan sang rembulan dan bercerita tentang masa kecil yang dilaluinya bersama, walaupun dia sendiri tidak mengetahui berapa umurnya sekarang.

BACA JUGA:  Pacar, Bukan Jodoh

“Meskipun kau tak mencintaiku, aku sebenarnya masih memilih untuk tetap berdiam di sini sampai saatnya tiba. Di mana aku akan mampu membuatmu berpikir bahwa aku begitu mencintaimu,” katanya kepada sunyi.

“Walaupun engkau tidak membutuhkanku, aku tak peduli. Sebenarnya aku hanya ingin engkau berpura-pura merasa bahwa engkau sedang membutuhkanku. Berpura-puralah, aku mohon. Berpura-puralah sampai engkau benar-benar lupa bahwa engkau sedang berpura-pura,” pintanya kepada hening.