Kalau kota besar itu sudah terealisasi, pertanyaanya begini, orang TTU hanya mau akan menjadi penonton saja di daerahnya sendiri, tanganga saja, namkak saja liat itu kemajuan atau dia mau berubah sudah supaya dia bisa menjadi pemain utama ? itu nanti kita lihat bagaimana program kita itu ditanggapi atau tidak.
“saya sudah minta lewat pak Bupati TTU, TTS, Belu, Malaka dan Kabupaten Kupang untuk seluruh Kepala Desa dengan Bupatinya kita buat grup yang sama bersama gubernur dan kepala dinas, jadi saya pantau tiap hari gerakannya macam apa”. Jelas Putera Semau tersebut
“ Kita ini satu tahun, negara bayar buat Nusa Tenggara Timur, bayar gaji, bayar proyek-proyek jalan dan proyek lainnya ± 42 triliun. Dana desa hampir 2,8 sampai 3 triliun, dana APBD Kab./Kota ditambah Provinsi ± 39 triliun termasuk transfer pusat ke daerah, namun mengapa dengan uang begitu besar tetapi tetapi kita tetap miskin ? berarti ada terjadi kebocoran atau kalau dia tidak bocor perencanaannya tidak pernah terkolaborasi dengan baik, jalan sendiri-sendiri “, Jelas VBL.