“Investasi pelaksanaannya pada awal tahun depan juga ya, sehingga direncanakan investasinya itu dalam 3 tahun akan mencapai produksi 5 Juta kiloliter, D100 atau green diesel atau B100 atau D100 kalau D itu Diesel,” ungkap Darmin.
Dengan demikian, lanjutnya, pada tahun ke-7 produksinya akan sekurang-kurangnya 10 Juta kiloliter. “Ke depan, kita bisa mengolah inputnya menjadi avtur, avturnya pesawat, dari Palm Kernel Oil,” jelasnya.
Disebutkan Darmin, Pertamina telah melaporkan sebenarnya kita tidak ada impor avtur lagi. Sejak bulan Mei yang lalu itu sudah dibuat oleh Pertamina, yang dari processing mulai dari crude oil sampai dengan menghasilkan beberapa BBM sampai dengan avtur.
“Jadi secara perlahan dan bertahap, kita sebenarnya jelas bisa melepaskan diri dari berbagai tekanan atau tantangan di dunia ini ya,” ucap Menko Perekonomian.
Di kesempatan yang sama, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengemukakan, penggunaan Biodiesel 20 (B20) menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan karena hampir 97% sudah termanfaatkan secara baik.