Malu, kalau pemerintah pusat terus menempatkan NTT dengan Kasus Stunting terbanyak

IMG 20220305 WA0007 1 jpg

Kupang, SorotNTT.Com-Presiden RI, Ir. Joko Widodo telah menetapkan angka stunting pada tahun 2024, harus mencapai 14 persen. Dengan sisa waktu yang amat singkat, sekitar 2 tahun lebih upaya dan aksi nyata percepatan penurunan stunting terus digalakan. Upaya itu harus berawal dari pendataan.

“Konvergensi dan komitmen boleh tinggi tapi kalau data salah, aksi menjadi tidak tepat sasar serta hasilnya sama. Kami sudah mengembangkan aplikasi Elektronik Siap Nikah Siap Hamil (Elsimil). Tiga bulan sebelum nikah, pasangan yang akan menikah dicatat identitasnya, NIK, Umur dan dikakukan pemeriksaan anemia. Khusus calon pengantin wanita diukur berat badannya berapa, tinggi berapa, lingkar lengan atas berapa serta indeks masa tubuhnya. Kami punya pasukan lapangan (pendamping keluarga,red) yang akan membantu pencatatan sekaligus memasukan data dalam aplikasi Elsimil,” kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo dalam sambutannya pada kegiatan Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI) di Provinsi NTT yang berlangsung di Hotel Aston Kupang, Jumat (4/3).