Pemerintahan Kecamatan Congkar dan LSM Ayo Indonesia Gelar Diskusi Tentang Perubahan Iklim

IMG 20221110 WA0055 2 jpg

Persoalan ini terjadi, jelas Rikhard, akibat perubahan iklim yang sudah sedang berlangsung di Manggarai Timur. Hasil kajian kementrian PPN/Bappenas menegaskan hal ini dimana berdasarkan data iklim 30 tahun terakhir telah terjadi perubahan iklim di manggarai timur sehingga daerah ini menjadi lokasi super prioritas untuk penanganan dampak perubahan iklim, karena mempunyai tingkat kerentanan dan resiko yang sangat tinggi.

BACA JUGA:  Wabup Matim Hadiri RAT KSP Koprina

“Kelompok masyarakat yang paling rentan terkena dampak perubahan iklim tentu adalah para petani, baik petani perempuan maupun laki-laki,” ungkap Rikhard Urut.

Fenomena iklim yang menunjukkan telah terjadi perubahan iklim, kata Rikhard adalah curah hujan yang sangat tinggi, musim kemarau semakin Panjang, bergesernya musim hujan, suhu udara sangat tinggi sehingga mengakibatkan terjadinya banjir, jaringan irigasi rusak, sawah menjadi kering, Sawah terendam cukup lama, musim tanam pada sawah tadah hujan menjadi tidak pasti dan meningkatnya serangan hama penyakit.

BACA JUGA:  NTT Inflasi 0,07 Persen pada April 2020

Menyikapi persoalan ini, lanjut rikhard, semua pemangku kepentingan di Manggarai Timur harus bersinergi mengatasi dampak perubahan iklim dengan menentukan aksi adaptasi dan mitigasi.