Pemerintahan Kecamatan Congkar dan LSM Ayo Indonesia Gelar Diskusi Tentang Perubahan Iklim

IMG 20221110 WA0055 2 jpg

“Pilihan aksi adaptasi dan mitigasi yang bisa didanai oleh Dana Desa adalah penerapan pertanian organik berbahan karbon (arang), menanam pohon pada lahan kritis, menanam tanaman pangan jenis sorgum, dan penggunaan tehnologi irigasi tetes pada usaha hortikultura,” ujarnya.

Menanggapi beberapa alternatif tersebut, F.P Yanuarius, salah satu pendamping desa di Kecamatan Congkar mengatakan setuju dengan gagasan-gagasan tersebut, khususnya terkait pengembangan sorgum untuk menjamin ketahanan pangan masyarakat dan meminta Yayasan Ayo Indonesia merancang anggaran biayannya agar bisa diusulkan pada pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa tahun 2023.

BACA JUGA:  Survey Elektabilitas SEMOI George Hadjoh Unggul di Bursa Calon Walikota Terfavorit 2024

Pada akhir kegiatan, Ismail Yasin, menegaskan bahwa penanganan dampak perubahan iklim menjadi tanggungjawab kita semua, dan sangat penting melakukan edukasi terhadap masyarakat tentang situasi ini. 

“Edukasi yang dimaksud tentu tidak hanya untuk meningkatkan pengetahuan tetapi harus bisa merubah mental masyarakat agar mereka yang rentan itu semakin berpikir produktif, mengurus kebun menggunakan tehnologi, jangan membuang waktu dengan hal-hal yang tidak berguna dan terus belajar agar mampu beradaptasi dengan perubahan iklim.