Dari rentetan 7 (tujuh) karakter buruk yang dirangkum dari berbagai peristiwa selama Robi Idong menjadi Bupati Sikka, terlebih-lebih setelah menjadi kader PDIP, muncul watak asli Robi Idong yang congkak yang dipertontonkan secara liar tanpa rasa malu dan bersalah.
Timbul pertanyaan, apakah Robi Idong sedang mengidap “kepribadian ganda” dan apakah PDIP tidak melalukan test kepribadian ketika Robi Idong masuk menjadi anggota dan diposisikan sebagai kader PDIP tanpa proses pendidikan kader, karena itulah Robi Idong disebut kader karbitan.
Kecongkakan Robi Idong juga berdampak buruk pada pembangunan Menara Lonceng St. Yohanes Paulus II di Stadion Samador.
Di situ Robi Idong hanya sebatas melakukan groundbreaking pada 2/2/202, mengundang Pimpinan Gereja, Pimpinan DPRD Sikka dan Tokoh Masyarakat Sikka, namun kehadiran tokoh-tokoh itu hanya dimanfaatkan untuk melegitimasi dusta yang dipamer, hingga Robi Idong dijuluki sebagi sedang tipu Tuhan.
Begitu pula mengenai puluhan proyek mangkrak di Kabupaten Sikka selama era Robi Idong, rasa-rasanya uang rakyat hanya dihamburkan untuk kepentingan lain di luar tujuan membangun Sikka, tanpa ada jaminan bahwa proyek yang mangkrak itu akan dilanjutkan pekerjannya hingga akhir masa jabatannya.