Seniman Sabda

20230614 184525 1 jpg

Nah, kalau berbicara sebagai berbicara, alias berbicara lisan, frater Frans memberikan tips. Kamu menjaga bahasa badan atau gesture. Tetaplah menghargai audiens atau publik. Jika hendak menggunakan proyektor, berdirilah sejajar dengan proyektor tetapi posisimu tetap menghadap ke audiens. Jika hendak berbicara sambil berjalan ke depan, aturlah geraknya perlahan dan pasti, dan jika hendak mundur sambil berbicara, jangan pernah balik badan kasi punggung ke audiens. Jangan kasi belakang! Kasihan mereka. Mereka tidak mau lihat lihat kau punya punggung. Kami tertawa.

BACA JUGA:  Jebakan-Jebakan Tri Hari Suci

Tapi kalau mau terus berbicara sambil mundur, bicaralah sambil mundur pelan-pelan tetap dengan wajah ke audiens. Kalau toh memang kamu mundur balik belakang, maka berjalanlah pelan TANPA BICARA sedikitkpun. Biarkanlah hening! Ketika sudah tiba di tempat dalam posisi menghadap ke audiens, barulah kamu mulai lanjutkan bicaramu.

Sekarang saya bisa merumuskan cerita ini dengan runut. Tapi tidak pada saat training itu. Karena dia menjelaskan tips-tips tadi sambil dia memperagakan di depan kami. Teori-teori dijelaskan dalam praksis.