Seniman Sabda

20230614 184525 1 jpg

Dalam hati saya nyeletuk: kurang ajar, saya sudah dengar ini barang! Barulah pada tahun-tahun itu saya mendengar istilah ilmiahnya tentang Schreiben Fuer Ohren (menulis untuk telinga). Saya yakin, frater Frans tahu istilah-istilah keren ini, hanya mungkin karena dia tidak mau bergaya-gaya di depan kami frater novis, sehingga waktu itu dia gunakan istilah yang mudah kami tangkap.

BACA JUGA:  Siapakah Orang Yang Tak Paham Cinta

Seiring waktu, kami sering mendengar dari senior-senior kami bahwa frater Frans memang bakat seni. Dia sering membuat script drama dan jika ada pertunjukan besar, dia selalu diampu sebagai sutradara.

Seniman Sabda

Maka kemudian saya tidak heran ketika mendengar dari beberapa umatnya bahwa khotbah-khotbahnya menarik. Bukan hanya kata-kata. Dirinya menarik. Bahasa tubuhnya komunikatif! Kemampuan oratorial sangat kentara. Yah, dia memang tampak membaca tapi sebenarnya dia berbicara. Dia adalah apa yang dikatakannya dan yang dilakukannya.

BACA JUGA:  Hams Hama Mahasiswa STFK Ledalero, Tinggal di Ritapiret

Oleh karena itu, saya sangat paham mengapa dia berkanjang dalam imamatnya. Sebab, jika seni sudah mengalir dalam nadi, sebetulnya tiada perlu lagi bersusah-susah untuk berbahagia, untuk menjadi berarti bagi yang lain.