Pada kesempatan itu juga, ibu Julie Sutrisno menyampaikan dukanya yang mendalam atas meninggalnya bapak Marselinus Y. W. Petu. Dengan penuh akrab, ia menyapa almarhum sebagai kakak Marsel. Ibu Julie menceritakan, ia mengenal bapak Marselinus Y. W. Petu saat pertama kali ia roadshow dari Labuan Bajo sampai Lembata.
“Saat itu, kakak Marsel yang menyiapkan saya makan waktu saya sampai di Ende. Makanya saya ingat persis beliau. Saya merasa dia sebagai saya punya kakak yang saya harus datang. Maka ini hari utang saya lunas. Sa su datang, Kakak. Kami semua kaget. Tapi kami yakin Tuhan punya rencana. Tuhan punya rencana untuk kita semua yang lebih indah,” cerita bunda Julie dengan derai air mata.
Sore itu, langit Kota Ende tampak murung. Tetapi hidup mesti terus dilanjutkan. Seperti suara Adzan dari masjid-masjid di Kota Ende dan lonceng gereja Misa Sabtu sore, pertanda ada doa, keselamatan dan harapan. Istri, anak-anak, dan keluarga Alm. Marselinus Y. W. Petu tetap tegar sebab ada dukungan dan doa dari semua warga Kota Ende dan NTT.