Gubernur NTT Dukung Presiden Jokowi Satukan Nusantara

IMG 20220314 WA0003 jpg

Melalui upacara adat yang penuh hikmat oleh para tua adat setempat disertai
persembahan aneka hewan untuk mendapatkan restu leluhur, tanah dan air ini diambil dari berbagai daerah dengan latar belakang budaya yang beragam di Provinsi Nusa Tenggara Timur.Tanah merupakan persembahan tiga pulau besar yakni pulau Timor, Flores dan Sumba. Dari perbatasan dengan Negara Timor Leste, masyarakat Kabupaten Belu di dusun Halisikun, Desa Bakustulama, Kecamatan Tasifeto Barat menggali tanah dari leluhur sebanyak 77 kali dengan sebatang kayu suci Ai Suak. Angka 77 ini merupakan simbol dukungan terhadap pendirian ibu Kota Negara Baru Nusantara yang dibangun bertepatan dengan usia Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke-77.

BACA JUGA:  NTT nyatakan dukungan untuk Presiden RI


Dari ujung timur pulau Flores, sebongkah tanah diserahkan oleh masyarakat Lewotana Kabupaten Flores Timur. Tanah ini diambil dari kaki Gunung Ile Mandiri yang diyakini masyarakat setempat sebagai asal muasal manusia pertama yang menghuni kota Larantuka, ibu Kota Flores Timur. Serta segumpal tanah dari Kampung Anajika, Desa Anajika Kecamatan Umbu Ratu Nggai
Barat, satu kampung tua dengan nilai historis budaya dan adat yang sangat kental,dipersembahkan secara tulus oleh masyarakat Kabupaten Sumba Tengah untuk menjadi fondasi pembangunan ibu kota baruNusantara.Selanjutnya air diambil dari pulau-pulau terluar di NTT. Masyarakat Adat Pitungbang Kabupaten Alor mempersembahkan tetesan air dari Sumber Mata Air pegunungan Sey Palol.
Masyarakat setempat mempercayainya sebagai air sakral yang merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa. Dari beranda Selatan, masyarakat Kabupaten Rote Ndao menyerahkan air dari sumber mata air Oemau yang merupakan sumber mata air terbesar di Rote Ndao. Kabupaten
Sabu Raijua, daerah lainnya di batas Selatan NKRI juga mempersembahkan air dari sumber mata air Eimada Rai Jiwuwa sebagai simbol persatuan dan kesatuan dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Dan dari Kabupaten Lembata, mempersembahkan air kesejukan dan kedamaian untuk Indonesia dari Urumiten, satu-satunya sumber air untuk pertanian lahan basah
di Kota Lewoleba, Ibu Kota Lembata.
Semoga persembahan tanah dan air yang disatukan dengan ritual Ritual adat Timor Helong berkaitan dgn penyatuan Tanah dan Air disebut “BOIFANU” dari Provinsi Nusa Tenggara Timur memperteguh
kebhinekaan dalam kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di Ibu Kota Negara-Nusantara.