Gubernur VBL: Kekayaan Terbesar NTT Ada di Laut

Sementara itu, Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Tb. Haeru Rahayu, mengatakan bahwa kerjasama tersebut merupakan awal yang baik sebagai bentuk terobosan inovatif dalam rangka membawa kita semua menuju kesejahteraan.

“Saat ini Kementerian Kelautan dan Perikanan sedang menginflementasikan konsep Blue Ekonomi dengan fokus pada empat komuditas yang sedang kita usul dan salah satunya ialah udang. Pokja udang nasional mengamanatkan kepada kami hingga tahun 2024, produksi udang dapat mencapai 2 juta ton, namun saat ini baru menyentuh 1 juta ton saja, dan ini belum mencapai yang ditargetkan”, ungkap Haeru.

BACA JUGA:  Satgas COVID-19 di NTT Tidur Nyenyak

Haeru juga mengatakan bahwa dalam memenuhi target produksi udang tersebut KKP memiliki dua kegiatan prioritas, yaitu yang pertama sifatnya revitalisasi, bertujuan mengangkat produktivitas lahan masyarakat pembudidaya yang masih tergolong tradisional. Yang kedua adalah mencoba membuat modeling budidaya udang yang dilakukan swasta, tetapi nampaknya swasta masih menunggu keseriusan pemerintah dalam hal ini KKP tentang model yang benar-benar bisa memiliki prospek kedepannya.