Gubernur VBL Minta Kepala Desa dan Camat Se-Kabupaten Lembata Menyajikan Data Yang Akurat dan Tepat

FB IMG 1662850570196 1 jpg

“Perlu adanya kolaborasi antara perangkat daerah terkait dan kepala desa dalam mengasilkan data yang baik dan akurat untuk disampaikan kepada pemerintah pusat dalam perencanaan program kegiatan daerah untuk mengatasi permasalahan dan mengembangkan potensi daerah. Lembata sebagai penghasil kelor terbesar membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah melalui dinas terkait,” imbuhnya.

“Sementara itu, Penjabat Bupati Lembata Marsianus Djawa menyampaikan beberapa hal terkait penyelanggaran Pemerintahan di Kabupaten Lembata selama ia menjabat kurang lebih 3 bulan antara lain adalah penanganan stunting. “Angka stunting saat ini di Kabupaten Lembata berada pada angka 15,91%, teridentifikasi beberapa permasalahan terkait dengan stunting yaitu relasi gender dimana lebih banyak kaum para Ibu yang bekerja daripada kaum Bapak dalam masalah stunting ini. Juga serta pola asuh yang mengabaikan anak karena bekerja. Ini perlu kita perhatikan serius agar dapat ditangani,” ujar Marsianus.

BACA JUGA:  Gubernur VBL, Kaum Perempuan Harus Mampu Menjadi Penggerak Pembangunan

“Selain itu, kita perlu sukseskan Program TJPS pola Kemitraan atas kerja sama Dinas Pertanian dan Bank NTT. Di Kecamatan Ile Ape yang memiliki potensi luar biasa sampai ribuan hektar, dapat ditargetkan lahan seluas 1800 Ha dapat menghasilkan sekitar 8.305 ton dengan senilai lebih dari 29 M. Untuk itu marilah kita bersama-sama mensukseskan program TJPS ini untuk membangun daerah menjadi lebih baik,” ujar Marsianus Djawa dalam sambutannya.