KPA BAN S/M NTT: Partisipasi Akreditasi Sekolah di Manggarai Perlu Perhatian Serius

20220729 075615 3 jpg

Perolehan akreditasi, sebagai berikut: dari 12 sekolah dasar, terdapat 3 sekolah berpredikat ‘baik’ ada 3 berpredikat ‘cukup’ ada 9. Dari 5 SMP, terdapat 2 sekolah berpredikat ‘baik’, ada 3 sekolah yang berpredikat ‘cukup’. Dari 2 SMA, terdapat 1 sekolah berpredikat ‘baik’, ada 1 sekolah berpredikat ‘cukup’. Dari 1 SLB, berpredikat ‘baik’.  Pada periode ini, tidak sekolah yang mendapat peroleh ‘unggul’ (baik sekali). Berdasarkan data di atas, presentasi partisipasi dan hasil yang paling tinggi  adalah SLB dan yang paling rendah adalah Sekolah Dasar. 

BACA JUGA:  Presiden Jokowi Hadiri Peringatan HUT PGRI Ke-77 di Semarang

Tentu banyak hal yang menjadi faktor pengaruh terhadap tingkat partisipasi sekolah dan perolehan nilai akreditasi, antara lain: pertama, kesiapan sekolah berdasarkan pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) seperti standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. 

Dalam proses penilaian akreditasi, kedelapan standar ini diklasifikasikan dalam empat komponen, yakni mutu lulusan, proses pembelajaran, mutu guru dan manajemen sekolah. Selanjutnya keempat komponen ini diturunkan dalam 35 butir penilaian umum. Kedua, pada tahun 2020 dan 202, moda akreditasi sesuai tata protokol kesehatan masa pandemic Covid-19, di mana sebagian besar daring. Penggunaan moda daring dalam proses akreditasi bisa sangat positif, tetapi juga negatif untuk sekolah dan asesor.