LAMP dari Australia untuk Pemprov NTT

IMG 20230207 WA0162 1 jpg

Hal ini membuat para peternak babi dan petani aman dan pendapatannya terlindungi, selagi sektor babi ini pulih dari virus demam babi Afrika. Untuk itu saya berharap semoga kerjasama yang telah terjalin hingga saat ini tetap terus dijalankan dan ditingkatkan pada hasil yang akan datang, ujar Nina Fitzsimons.

Sementara itu John Leikgh selaku Direktur Program AIHSP mengatakan penanganan virus ASF membutuhkan kerja sama multi pihak

BACA JUGA:  Maria D. Janur, Siswa Kebanggaan Matim yang Mengikuti OSN Tingkat Provinsi NTT

“Dalam menangani ASF ini perlu kolaborasi semua pihak. Pemerintah Australia melalui penyerahan alat deteksi virus ASF (LAMP) ini sekaligus membangun kapasitas petugas lapangan dan teknisi laboratorium.
Kami mendukung Pemerintah NTT dalam memulihkan sektor peternakan babi secara cepat agar terbenas dari virus ASF,” ungkap John.

Turut hadir pada Kesempatan tersebut : Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT: Johana E. Lisapaly, S.H.,M.Si, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka: Y.E Satriawan Sadipun, S.P., M.Si, Kepala Dinas Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Timur: drh. Yohanis Anggung Praing,M.Si, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang: drh. Yulius Umbu Hunggar, Kabid Kesehatan Hewan: drh. Melky Angsar, MSi, PLT kepala Badan Perencanaan Pembangunan Bappeda Provinsi NTT: Dr.Ir.Alfonsus Theodorus,MT, Kepala UPT Veterinar Dinas Peternakan Provinsi NTT: Drh.Susi.D.Berek,M.Sc, team PRISMA dan team AIHSP