Puluhan Look Ditampilkan Desainer NTT di Ajang IFW 2019

Julie s laiskodat ketua dekranasda ntt

Kupang, SorotNTT.com – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Nusa Tenggara Timur (NTT) akan mengikuti ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2019 yang digelar di Jakarta 29 Maret mendatang. Dalam acara ini akan menampilkan 108 baju se-NTT dari berbagai kabupaten/kota. Ketua Dekranasda Provinsi NTT, Julie S. Laiskodat menyampaikan hal itu kepada wartawan di Kantor Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Jln. Frans Seda no. 72 Kupang NTT, Jumat (22/03/2019) sore.

Terlihat dari banyaknya desainer yang terus menggunakan wastra khas NTT ini untuk merancang karyanya. Tak luput pula kepedulian masyarakat Indonesia yang semakin gemar memakai wastra nusantara dalam busana sehari-hari. Hal ini yang kemudian memacu semangat Dekranasda Provinsi NTT berpartisipasi dalam ajang fashion bergengsi, IFW 2019, untuk memperagakan ratusan busana kekinian berbahan kain tenun karya desainer lokal asal NTT.

Puluhan desainer yang berasal dari Kota Kupang, Kabupaten Alor, Belu, Ende, Flores Timur, Kupang, Lembata, Malaka, Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Nagekeo, Ngada, Rote, Sabu Raijua, Sikka, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Timur, Timor Timur Selatan, dan Timor Timur Utara akan berpartisipasi dalam ajang bergengsi IFW tersebut. Ini juga melewati sejumlah proses pembinaan oleh tiga desainer nasional, yaitu Defrico Audy, Handi Hartono, dan Musa Widyatmodjo

BACA JUGA:  Gubernur NTT : Pertanian Lahan Kering Harus Membantu Pembangunan

Ketua Dekranasda Provinsi NTT, Julie S. Laiskodat menyampaikan bahwa momen ini menjadi salah satu upaya untuk mempromosikan produk tenun NTT dalam rangka perluasan pangsa pasar baik di dalam maupun di luar negeri, serta meningkatkan kapasitas Dekranasda Kota dan Kabupaten di NTT untuk memperingatkan ekonomi daerah melalui produk tenun.

“Puluhan look yang ditampilkan oleh desainer asal NTT ini juga semakin apik berkat arahan dari tiga desainer nasional yang secara giat memberikan pembinaan. Tujuan kami melibatkan desainer nasional sebagai mentor adalah untuk menjadi pembelajaran bagi para desainer lokal serta pengrajin tenun agar bisa membangkitkan kreativitas baik desainer maupun motif sehingga menjadi produk tenun unggulan dengan cita rasa global yang komersial namun tetap memiliki sentuhan khas NTT,” papar Julie.

BACA JUGA:  Pranata Humas Pemerintah se-NTT Gelar Raker di Rote Ndao
Julie s laiskodat ketua dekranasda provinsi ntt ifw 2019
Julie s. Laiskodat, ketua dekranasda ntt memaparkan keikutsertaan desainer ntt di indonesia fashion week (ifw) 2019 mendatang, jumat (22/03)

Sekaligus Ajang Promosi Tenun NTT Melalui IFW

Julie yang sukses membawa tenun NTT ke sejumlah ajang pekan mode internasional, seperti di New York, Paris, dan London, menambahkan bahwa dalam proses pembuatan tenun untuk pagelaran ini, selain pengrajin tenun dari seluruh wilayah NTT, juga turut melibatkan pelajar dari SMKN 4 Kota Kupang.

“Dengan ini kami berharap agar pembuatan tenun bisa diteruskan dan dikembangkan oleh generasi muda, sehingga menjadi kebanggaan dan memutar roda ekonomi mereka,” katanya.

Terlepas dari acara ini, Julie, yang juga memiliki brand fashion tenun LoViCo, berharap agar masyarakat semakin mengenal produk tenun NTT yang modis dan bisa dipakai untuk kegiatan atau momen sehari-hari. Sehingga hal ini tentu akan berdampak terhadap meningkatnya ekonomi masyarakat serta perkembangan fashion baik secara nasional khususnya di NTT. 

BACA JUGA:  Bupati Ende Meninggal Dunia Akibat Serangan Jantung

Selain fashion show, Dekranasda Provinsi NTT juga berpartisipasi dalam bazaar yang berada di Cendrawasih Hall No. 142-146 selama Indonesia Fashion Week berlangsung tanggal 27-31 Maret 2019 mendatang. Di sini mereka bisa memilih ribuan koleksi dam aneka aksesoris berbahan tenun khas NTT.

Keterlibatan Dekranasda Provinsi NTT ini di IFW 2019 ini juga berkat dukungan dari sejumlah perangkat daerah, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Koperasi Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Biro Umum Sekda NTT, dan Biro Humas Sekda NTT.

Laporan Reporter: Hendrikus Aditono