Gubernur VBL Tantang Kopdit Swasti Sari Bergerak di Sektor Riil

IMG 20230113 WA0094 1 jpg

Gubernur Laiskodat mengungkapkan, usaha produksi garam yodium tidak banyak mengandung resiko. Kalaupun ada,resikonya sangat kecil.

“Swastisari cukup fokus pada produksi garam yodium dan tidak perlu merambah ke usaha tambak garam karena ini resikonya besar. Pasar garam yodium ini sudah jelas. Semua orang pasti butuh garam untuk makan. Sebenarnya masih banyak sektor riil yang bisa digarap oleh koperasi, tapi saya minta satu ini dulu kita usaha. Kalau bisa bangun juga kerjasama dengan kopdit lainnya karena kebutuhan garam yodium di NTT sangat tinggi,”pungkas Gubernur VBL.

BACA JUGA:  Gubernur VBL : Tugas Gereja adalah Membuat Jemaat Sejahtera

Jajaran Pengurus Kopdit Swasti Sari menanggapi dengan antusias tawaran gubernur tersebut. Mereka siap mendatangkan mesin produksi garam yodium dan siap membangun kerjasama dengan perguruan tinggi untuk produksi garam tersebut.

“Kopdit Swastisari sudah mulai bergerak dalam sektor riil dengan memberikan bantuan modal dengan bunga sangat rendah kepada para petani untuk produksi jagung dan hasil-hasil pertanian lainnya di Kabupaten Sumba Barat Daya. Tentu produksi garam yodium ini juga menjadi peluang bagi Kopdit Swasti Sari dalam sektor riil yang akan segera kami tindaklanjuti dan membangun kerjasama dengan dunia perguruan tinggi melalui program Kolaborasi Sosial Membangun Bangsa (Kosabangsa) ,” ujar General Manager Swastisari, Yohanes Saon Helan.