Masuk Kategori Prevalensi Stunting Tertinggi di NTT, Pemda Matim: Perbedaan Sumber Data

IMG 20220309 WA0030 jpg

Perdebatan juga muncul karena data prevelensi stunting yang dirilis oleh Pemda Matim sebelumnya sebesar 12% dan untuk ini Manggarai Timur mendapat penghargaan peringkat 2 pelaksanaan konvergensi stunting di Provinsi NTT.

Terkait dengan hal-hal tersebut dan pemberitaan media terkait masalah stunting di Manggarai Timur, maka Pemda Matim merasa perlu untuk menyampaikan beberapa hal sebagai bentuk pertanggungjawaban.

BACA JUGA:  Meski sudah Disampaikan ke Gubernur NTT, Hingga Kini Belum Teralir Listrik

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.

Stunting juga merupakan salah satu penyebab pertumbuhan tinggi badan anak terhambatdan tidak sesuai dengangan usianya. Stunting merupakan masalah penting dalam kaitannya dengan persiapan generasi cerdas dimasa yang akan datang.
Untuk mengukur status stunting di suatu wilayah digunakan presentase prevalensi stunting, yaitu jumlah anak yang sangat pendek (stunting) dibandingkan dengan jumlah anak balita pada waktu yang sama.

BACA JUGA:  Presiden Jokowi: Pemerintah Berupaya Maksimal Cegah Meluasnya Wabah Korona

Menanggapi hal tersebut,Sekretaris Daerah/Ketua Pokja Stunting Kabupaten Manggarai Timur,Ir. Boni Hasudungan menjelaskan, Prevelensi Stunting Kabupaten Manggarai Timur 42,9 % menurut SSGI (Studi Status Gizi Indonesia) dan menurun 12 % e-PPGBM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat secara online.