“Moni, bisa ketemuan, nti sore di kntin sklah?” lanjutnya.
Aku jadinya kalang kabut deh. Hari ini adalah hari ulang tahun pamanku. Kemarin, mamaku bilang, hari ini kami makan bersama di rumah paman. Bagaimana ya? Oh my God, please deh bantuin Moni.
Sebelum aku membalas pesan Randy, aku segera ke ruangan belajar. Maksudku, mungkin ada jadwal yang sedikitnya masuk akal untuk bisa meyakinkan mama. Ya demi kaka Randy. Oh, betapa aku terkejut saat melihat agenda harian. Aku membaca sebuah tulisan dengan tinta merah “Moni… hati-hati jangan sampai terjebak! Hari ini, 1 April, adalah Hari Tipu.”
Astaga…! Aku tak lagi percaya dengan cintaku yang tadinya mulai bersemi, menggebu-gebu ingin bertemu Randy.
“Randy… kau mengejutkanku, tapi sayang engkau datang di Hari Tipu!” Lagi-lagi aku bergumam sendiri. Perlahan aku merasa tenang, tanpa membutuhkan saran orang lain.
Selebihnya, secara tahu dan mau aku balas menipunya.
“Oh ia, say! Sebnrx, aq pingin ngajak qmu ke rmh pmnku. Tpi, qmu pngn ktmuan di kantin. Baiklah, dtunggu ya…!”