Acara Kebeng Mbaru Gendang di Cenop Disemarakan dengan Tari Caci

Img 20191120 wa0012

RUTENG, SorotNTT.com – Rangkaian acara “kebeng Mbaru Gendang” rumah adat Kampung Cenop, Desa Nampar Tabang,  Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur dimeriahkan dengan pementasan tarian caci. 

Kebeng Mbaru Gendang  memiliki makna tersendiri dalam kehidupan masyarakat adat Manggarai. Yang artinya Semakin memperkokoh berdirinya rumah adat tersebut “Boto manga goro bongkok, agu gege regel“.

Usai dibangun, rumah adat Kampung Cenop menggelar ritus Kebeng Mbaru Gendang. Ritus ini memotong kerbau sebagai hewan kurbannya.

Acara adat Kebeng mbaru gendang ini dihadiri oleh masyarakat adat, keluarga besar dan dan tamu undangan lainnya.

BACA JUGA:  Masyarakat jangan terpengaruh dengan isu penyakit ASF

Untuk menyemarakan acara ini, masyarakat adat Kampung Cenop juga menggelar pertunjukan Caci, yang berlangsung sejak 19-20 November 2019. Dan sebagai tamu “meka landang adalah Lumpung toda, gendang nggalak, kecamatan Reok Barat“. Serta “meka adak ase kae Wodong dan Tumbak“.

Img 20191120 wa0013

Caci atau tari Caci adalah tarian perang sekaligus permainan rakyat antara sepasang penari laki-laki yang bertarung dengan cambuk dan perisai di Manggarai. Caci juga simbol kejantanan dari seirang laki-laki. 

Ketua Panitia Kebeng Mbaru Gendang Nikolaus Hamu menjelaskan, acara ini merupakah rangkaian puncak dari perjuangan warga Cenop dan Diwuk, sertasemua anak-anak kami yang ada di tanah rantau, dalam kebersamaan membangun Rumah adat ini. 

BACA JUGA:  Pemkab Matim Kembali Raih Opini WTP untuk LKPD 2020 dari BPK RI

Ini pencapaian luar biasa dan simbol persatuan disesama warga kampung, semoga ini tetap terjaga kedepanya. 

Fransiskus Gustin, Sekretaris Desa Nampar Tabang,yang mewakili pemerintah desa menyampaikan, rasa syukur dan trimakasih atas terselenggaranya acara ini, dengan harapan kekompakan masyarakat dalam wujud mempertahankan budaya Gotong royong perlu dipertahankan. 

Pembangunan rumah adat ini tentunya membutuhkan pengorbanan, tetapi hasilnya hari ini kita perlu syukuri, tegas putra kampung Cenop ini dan biasa disapa Frans ini. 

BACA JUGA:  LSM AYO INDONESIA Melakukan Kegiatan Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak Babi di Desa Watu Lanur

Romo Pice Jonta, Pr. yang mewakili Tamu “meka Landang dan meka adak” dalam sambutanya menyampaikan, rasa syukur tak terhingga atas rahmat Tuhan yang maha kuasa, sehingga rumah gendang kampung Cenop dapat diselesaikan pembangunanya. 

“Ini semua berkat campur tangan Tuhan, dan berharap rahmat Tuhan ini tidak berhenti sampai disini tetapi pada tahapan kehidupan selanjutnya dari warga kampung Cenop dan Diwuk,” tutup Romo Pice. 

Dari informasi yang diterima media ini, acara ini berlangsung meriah dan penuh hikmad serta penuh rasa kekeluargaan. (MARSELIN)