“Kasus Dugaan Korupsi Gratifikasi DPRD Ende Dari PDAM Ende Dinilai Sudah Selesai”

20230706 114635 1 jpg

Berdasarkan laporan Informasi Nomor : LI/06/X/2015/Reskrim tanggal 5 Oktober 2015 dan Surat Perintah Penyelidikan Nomor : Sprinlidik/09/X/2015/Reskrim tanggal 16 Oktober 2015, maka Polres Ende telah melakukan penyelidikan atas kasus dugaan tindak pidana korupsi Gratifikasi DPRD Ende dari PDAM Ende.

Kasus dugaan korupsi Gratifikasi DPRD Ende dari PDAM Ende itu berawal dari inisiatif DPRD Ende dalam pembuatan Rancangan Perda Penyertaan Modal PDAM pada tahun 2015, lalu ada 7 oknum anggota DPRD Ende periode 2014-2019 yang diduga menerima suap atau gratifikasi dari Direktur PDAM Ende Soedarsono.

BACA JUGA:  "Presiden Jokowi Bisa Paksa Gubernur NTT Patuhi Putusan PTUN Yang Menangkan Yus Maria Damolda Romas"

Nama-nama oknum anggota DPRD Ende periode 2014 – 2019 itu adalah Herman Yosef Wadhi (ketua DPRD), Fransiskus Taso (Wakil Ketua DPRD), Oktavianus Moa Mesi, Jhon Pella, Orba K. Ima, Sabri Indra Dewa, dan Abdul Kadir Hasan.

Mengutip berbagai pemberitaan yang beredar bahwa pada proses penyelidikan oleh Polres Ende sejak tahun 2015, Direktur PDAM Soedarsono telah mengakui pemberian SPPD kepada 7 oknum anggota DPRD Ende demi kepentingan konsultasi Perda Inisiatif Penyertaan Modal kepada PDAM Ende.