Menelusuri Jejak dr. Ronald Susilo: Dari Karier Medis Menuju Politik yang Menginspirasi

dr. Ronald Susilo bakal calon bupati Manggarai
dr. Marianus Ronald Susilo, MM, MARS bakal calon Bupati Manggarai. (Dok. SorotNTT.com)

Ruteng, SorotNTT – dr. Ronald Susilo dikenal memiliki energi yang menginspirasi saat berinteraksi dengan orang lain, baik sebagai dokter maupun sebagai teman. Ia lahir pada 19 Juni 1981 di Surabaya, namun sejak masa kecilnya, dr. Ronald pindah ke Manggarai, tepatnya di Wae Laku, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur. Tumbuh di sepanjang pesisir Manggarai Timur, ia telah mengalami kekuatan ombak di Pantai Cepi Watu, sebuah pengalaman yang membentuk dirinya menjadi individu yang kuat dan berenergi.

BACA JUGA:  Dokter Ronald Susilo Siap Maju Pilkada Kabupaten Manggarai 2024

dr. Marianus Ronald Susilo MM, MARS, lahir dari kedua orang tua yang penuh kasih, Yohanes Susilo (Baba Ngong) dan Theodora Susilo (Aci Licu). Nama Wae Laku ini menjadi asal-usul nama PT Wae Laku milik bapaknya. Pada kemudian hari Wae Laku menjadi nama klinik dan apotek yang didirikan oleh Ronald kecil di Ruteng, di jalan menuju Wae Ces, Karot, Ruteng. dr. Ronald menikahi Cynthia Yunita pada tahun 2011 dan dikaruniai seorang anak bernama Ignatius Michael Susilo

BACA JUGA:  Cici Ditemukan Tewas Dalam Sebuah Kamar Kos di Ruteng, Ini Kronologisnya

Riwayat Pendidikan dr. Ronald Susilo

Perjalanan pendidikan dr. Ronald Susilo dimulai dari SDK Bugis 1 di Borong pada tahun 1987-1992, dan dilanjutkan ke SMP Seminari Pius XII Kisol. Setelah berhasil menyelesaikan pendidikan menengah pertama, ia melanjutkan ke SMA Seminari Pius XII Kisol dan menyelesaikannya pada tahun 1999. Meskipun memiliki keinginan untuk menjadi pastor Katolik, takdir membawanya ke jalur yang berbeda. Setelah satu tahun mengikuti orientasi rohani di Sikka-Maumere, ia memutuskan untuk mengejar studi kedokteran di Universitas Tarumanagara Jakarta dari tahun 2001 hingga 2007. Pada tahun 2017-2019, ia melanjutkan studi Magister Manajemen Rumah Sakit di Universitas Pelita Harapan Jakarta.