Oleh: Pater Yohanes Kopong Tuan MSF
“Ketika memperdebatkan Kitab Suci yang adalah inspirasi Roh Kudus, kita sedang mendegradasi Kitab Suci sebagai “karya” manusia semata.”
Kristen ya Katolik. Sejak awal, umat Kristen menggunakan kata Yunani “katholikos (kataholos) untuk menjelaskan Gereja yang dimaksud oleh Yesus Kristus. Kataholos: “Kata” yang artinya: berkaitan; dan “holos” artinya: keseluruhan-yang berarti: berkaitan dengan keseluruhan. Yang secara sederhana artinya: Universal. Gereja Kristus (Kristen) disebut Katolik karena itu adalah Gereja yang sama yang dimaksud oleh Yesus kepada Petrus; “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.” (Mat 16:18).
Gereja yang dimaksud Yesus sama dengan sebutan Katolik karena berisi kepenuhan rencana keselamatan Allah yang abadi bagi umat manusia. Rencana keselamatan Allah yang abadi nampak dalam Sabda Yesus kepada Petrus; “alam maut tidak akan menguasainya.”
Para Bapak Gereja biasanya menerapkan nubuat Perjanjian Lama Maleakhi dalam Misa; “Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi nama-Ku dan juga korban sajian yang tahir; sebab nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, firman TUHAN semesta alam.” (Mal 1:11).