NTT, SOROTNTT.Com-Perjalanan masa kecil seorang Frans Aba menuju remaja dan dewasa menyimpan banyak cerita berharga. Suka duka. Pahit manis. Susah senang. Pengalaman-pengalaman itu membentuknya menjadi pribadi yang tangguh.
Bahkan tersirat pula keutamaan-keutamaan yang menjadi modal baginya untuk menjadi seorang pemimpin. Dan figur seperti dirinya sedang dinantikan penuh harap oleh orang-orang NTT.
Frans Aba tidak menyerah meskipun mengalami kesulitan ekonomi dalam keluarga. Ia tetap gigih dan tanpa gengsi apalagi putus asa menjadi seorang buruh kasar sewaktu masih muda belia.
Di sela-sela aktivitasnya sebagai buruh, ia rupanya sudah dipercaya menjabat sebagai Ketua Remaja Bhayangkara Club (RBC) dari 1991-1993.
Pemuda GMIT Ajak Masyarakat Ciptakan Pemilu Damai di Kota Kupang
Jadi Penjabat Bupati Lembata, Matheos Tan Siap Berikan Pelayanan Terbaik
Kesahajaan Jadi Nada Dasar Hidupnya, Berkenalan dengan Frans Aba (1)
Tamat dari SMA, Frans masuk ke jurusan ekonomi Unwira Kupang. Alasannya adalah bukan hanya karena minat tetapi, terutama karena merasa ditantang dengan rumor bahwa jurusan Ekonomi Unwira adalah jurusan sulit yang diisi oleh banyak dosen killer.