Membiaya kehidupan yang standar saja susah, apalagi membeli pulsa internet dan perangkat digital. Syukur kalau ada alokasi dari dana BOS dan BOSDA. Dari perspektif politik pendidikan, mereka ini sangat tidak diuntungkan atau termarginalkan. Sementara pada pihak lain, mereka merupakan garda terdepan dalam membangun dan membentuk generasi Manggarai pada masa yang akan datang.
Untuk ketiga masalah ini, Doktor Lulusan UPI ini menyampaikan tawaran solusi melalu gagasan pendekatan asimetris dan diferensiatif. Gagasan pendekatan asimetris dan diferensiatif, yakni:
Pertama, baik pemerintah pusat maupun daerah sebaiknya perhatikan proporsi pemerataan akses elektrifikasi dan jangkuan internet di beberapa wilayah.
Berdasarkan analisis proporsi pemerataan, maka perlakuan atau intervensi terhadap sekolah-sekolah juga bisa berbeda-beda, sesuai dengan karateristik biotik (guru, siswa) dan abiotik (lingkungan topografis dan geografis).
Perlu ada perhatian intens dan berkelanjutan kepada sekolah-sekolah di pelosok, dengan melakukan koordinasi yang intensif, pendampingan dan pemberdayaan yang berkelanjutan.